Dompet batik bisa menjadi ide bisnis menarik bagi pebisnis profesional maupun pemula. Ragam motif batik untuk dompet dengan nilai seni tinggi dan keunikan tersendiri. Mampu memberikan sentuhan elegan yang cocok dipasarkan, baik secara lokal maupun internasional.
Inspirasi Model Dompet Batik yang Mudah Digambar
Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah diakui dalam dunia internasional. Hal inilah yang menjadikan batik sebagai ide bisnis menarik untuk diterapkan. Sebagai rekomendasi, pebisnis bisa menerapkan motif batik yang sederhana dan mudah digambar.
Berikut rekomendasi motif yang bisa dijadikan sebagai acuan.
1. Motif Batik Kawung
Batik kawung merupakan salah satu motif tertua dalam sejarah Indonesia. Inspirasi motif batik ini berasal dari bentuk buah kawung atau aren yang terpotong.
Pebisnis bisa membuat dompet dengan motif kawung dari bentuk lingkaran yang tersusun simetris. Di mana, setiap lingkaran dihubungkan dengan lainnya, sehingga membentuk pola yang teratur dan serasi.
Menariknya, kesederhanaan motif kawung mudah untuk dipelajari dan digambar oleh pemula. Meskipun sederhana, baik ini bisa menjadi opsi menarik untuk produk dompet kain dengan estetika desain dan filosofi tinggi.
2. Motif Batik Megamendung
Motif megamendung mengusung desain yang merepresentasikan ilustrasi awan. Motif ini sangat populer di kalangan masyarakat Cirebon.
Megamendung sendiri menampilkan bentuk awan yang berulang dengan gradasi warna mencolok. Dompet batik dengan motif ini dapat terlihat memberikan efek dramatis, namun tetap elegan.
Bentuk awan yang besar dan sederhana memudahkan pemula untuk menggambar batik. Sementara itu, pilihan warna yang berani bisa menjadikan dompet sebagai media ekspresi yang unik.
3. Batik Motif Ceplok
Motif ceplok mengusung pola geometris yang mengandung berbagai bentuk. Misalnya, kotak, lingkaran atau bintang yang tersusun secara simetris. Dompet motif ceplok memberikan kebebasan bagi para pelukis untuk berkreasi dengan bentuk dan warna.
Sementara itu, kerapatan dan represif dalam pola batik ini menjadi tantangan tersendiri. Namun, pola batik juga memberikan kesenangan yang memungkinkan pebisnis untuk mengeksplorasi desain lebih kompleks dari waktu ke waktu.
4. Motif Batik Parang
Motif parang terkenal dengan sebutan “Parang rusak”. Motif batik ini identik dengan kegiatan berlayar, simbol kekuatan dan dinamika sosial.
Model dompet batik parang memiliki bentuk dasar mirip kait yang berulang dan tersusun secara diagonal. Dompet motif ini mampu menciptakan ilusi gerak dan arus yang tegas. Meskipun terlihat kompleks, pola dasarnya mudah untuk dibuat oleh pemula.
Dompet Parang vs Lerang Beda atau Sama?
Sebenarnya, dompet dengan motif batik parang dan lerang memiliki arah pola yang sama. Kedua menggunakan pola diagonal sebagai elemen utama dalam desain. Pola seperti ini mampu memberikan kesan dinamis dan energik.
Meskipun begitu, motif parang dan lerang juga memiliki sisi perbedaan. Terlebih jika dilihat dari detail pola keduanya. Batik model parang memiliki bentuk menyerupai huruf S yang saling menyambung. Desainnya sendiri mirip seperti ombak atau parang (Senjata) dengan detail lebih melengkung dan kompleks. Sementara itu, motif lerang memiliki pola yang lebih sederhana. Pola ini berupa garis-garis diagonal lurus atau sedikit melengkung, tanpa detail pola tambahan. Terkadang, motif lerang dikombinasikan dengan elemen kecil, seperti titik atau geometris.
Model dompet batik sederhana juga bisa dilihat dalam video di kanal Youtube Ika Cahyaningsih. Dari video tersebut, terlihat motif batik pada dompet cukup elegan. Meskipun mengusung elemen tradisional, dompet tetap terlihat keren. Ukurannya pun fleksibel, konsumen bisa memilih dompet besar maupun kecil sekalipun, sesuai kebutuhan masing-masing.
Dompet batik menjadi ide bisnis menarik untuk dicoba. Sebagai pemula, motif sederhana di atas cocok dijadikan sebagai acuan untuk membuat dompet dengan pola simpel, namun tetap elegan dan layak untuk dipasarkan. /Siti
